Kwarcab Gerakan Pramuka Dan Dispora Kabupaten Bandung Gelar Bimtek Manajeman Organisasi Kepramukaan

Sebanyak 64 perwakilan pengurus Kwartir ranting se Kwarcab Kabupaten Bandung mengikuti Bimbingan Teknis Manajemen Organisasi Pengelolaan Dana Hibah Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2024 di Aula Sutan Raja Hotel Soreang. Rabu (23/07/2025). Peserta yang terdiri dari utusan masing masing Kwartir ranting sebanyak 2 orang peserta ditambah para unsur pimpinan serta unsur andalan, dengan narasumber Kabid POK Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Pak Iwan dan Kak Tatan Munandar. S.Pd., M.M serta dari KPP Pajak Soreang

Hadir dalam acara pembukaan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Kak Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pdi., M.M , Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Dr. Ir Erwin Rinaldi. M.Sc, jajaran pimpinan Kwarcab Kabupaten Bandung Kak Doni Iskandar (waka binamuda) Kak Asep Muhammad Yusuf  (waka abdimas) Kak Yusuf Hidayat (Waka Mensprit) Kak Euis Daryati (Bendahara Kwarcab Kabupaten Bandung) Kak Iyan (Sekretaris) dan jajaran pengurus lainnya.

Dalam sambutannya Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Kak Emma Detty Permana, S.Pd.I MM menyampaikan 4 point diantaranya pertama, pentingnya sinergitas penyelenggaraan pendidikan kepramukaan Kwartir cabang dengan Kwartir Ranting dalam mendukung visi dan misi pemerintah Kabupaten Bandung.

Ke-dua adalah Optimalisasi dukungan anggaran untuk peningkatan kapasitas kegiatan kepramukaan di Kwartir ranting dengan menyelenggarakan kegiatan inovatif yang mendukung Indikator Kinerja Utama (Iku) Dinas Pemuda dan Olahraga serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten.

“Yang ke tiga Optimalisasi penggunaan anggaran harus sesuai peraturan keuangan yang berlaku baik SBU, Pajak serta Bukti Laporan Keuangan, dan yang ke empat , dukungan Kwartir ranting dalam program-program penunjang prestasi peserta didik (Pramuka, Garuda, Akreditasi Gudep dan Giat prestasi).” Tegas Kak Hj. Emma Dety.

” Karena itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan para pengurus Kwartir ranting dapat memaksimalkan stimulant anggaran yang diberikan dari Hibah Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabuoaten Bandung Tahun 2025 dengan berbagai kegiatan kepramukaan di tingkat kwarran dan Basis sebagai pertanggungjawaban dari stimulant anggaran tersebut. “ tutup Kak Hj. Emma.

Pentingnya monitoring dan pembinaan terkait implementasi dana hibah

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten, Dr.  Ir.Erwin Rinaldi, M.Sc menyoroti pentingnya monitoring dan pembinaan terkait implementasi dana hibah, bahwa di banyak daerah lain, masalah sering muncul terkait pengelolaan dana hibah.

“Alhamdulillah, Pramuka selama ini sudah cukup baik dalam pelaksanaan implementasi dan pengadministrasiannya. Namun, kita akan terus melakukan bimbingan sebagai salah satu upaya Dispora melalui Bimtek ini,” ujarnya

Kadispora secara khusus memberikan apresiasi kepada Kwarcab Kabupaten Bandung yang dinilainya sudah tertib dalam administrasi.
“Kwarcab ini bagus, termasuk yang bagus dan tertib. Mungkin alasannya karena eks-eks dari kedinasan sehingga tidak asing lagi dengan peradministrasian pemerintahan,” jelasnya.

Namun, ia mengakui bahwa mitra-mitra lain mungkin memerlukan perhatian dan pembinaan yang lebih khusus.

Lebih lanjut, Erwin Renaldi menyoroti peran Pramuka dalam pembinaan karakter. Menurutnya, Pramuka harus menjadi contoh dalam aspek ini.

“Kemarin saya sudah berdiskusi dalam program Renja Rensa. Dispora ke depan akan menjadikan Pramuka sebagai salah satu role model untuk pembinaan karakter, atau istilahnya social skill (sosklil) bagi pemuda,” ungkapnya.

Ia mengakui bahwa tidak semua pemuda mengikuti Pramuka. Oleh karena itu, Kadispora berharap Bimtek Pramuka ke depan akan lebih berfokus pada pembinaan sebagai Training of Trainers (TOT). Tujuannya adalah melatih pemuda-pemuda Pramuka agar dapat melatih pemuda lainnya, baik dalam pelatihan teknis, kewirausahaan, maupun bidang lainnya yang memerlukan dasar social skill.

“Karena ini akan memudahkan mereka menerima pelatihan-pelatihan teknis yang lain kalau sudah punya social skill itu. Penting sekali attitude,” tegas Kadispora.

Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mengenai pentingnya penguatan social skill sebelum pemuda menerima skill-skill lainnya.*** ( Pusinfokwarcabkabbandung)